Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan kinerja subsektor industri kimia, farmasi, dan tekstil sepanjang periode kuartal IV-2024 hingga kuartal II-2025 menunjukkan kinerja positif, terutama subsektor tekstil dan pakaian jadi yang tumbuh 5,39 persen.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, salah satu alasannya karena ada revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024. “Kita bisa lihat bahwa pertumbuhan di subsektor tekstil ini bisa terjadi akibat adanya revisi Permendag 8 khususnya di sektor-sektor tekstil," kata Agus dalam Konpers Capaian Kementerian Perindustrian dalam 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran pada belum lama ini. Ia pun berharap ke depannya ada keberlanjutan revisi Permendag yang bisa mendorong percepatan pertumbuhan subsektor tekstil.
Sementara itu, sebagian pengusaha percaya sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) serta alas kaki nasional mulai menunjukkan geliat positif di 2025, setelah dua tahun terakhir menghadapi tekanan pasar global dan kompetisi ketat dari produk impor. Menurut data dari BPS, sepanjang Januari-Agustus 2025, nilai ekspor TPT tercatat US$ 8,01 miliar, naik tipis 0,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 7,98 miliar. Sementara itu, ekspor alas kaki tumbuh jauh lebih cepat, mencapai US$ 5,16 miliar atau meningkat 11,89% dari capaian tahun sebelumnya (US$ 4,61 miliar).
Melihat kondisi ini pelaku ada yang mulai berani meningkatkan produksi karena pasar ekspor dipercaya mulai pulih dan berharap ada kebijakan pemerintah yang mendukung pemulihan operasional Perusahaan. Tingkat utilisasi industri juga dilaporkan mengalami peningkatan bertahap. Pada 2024, rata-rata utilisasi industri tekstil berada di angka 56,88%, naik menjadi 58,16% pada triwulan I 2025, dan kembali meningkat ke 59,09% pada triwulan II 2025. Industri pakaian jadi mencatat utilisasi 73,99%, sedangkan industri alas kaki mencapai 80,21% pada semester I 2025.