Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza memastikan sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Tanah Air perlahan menggeliat usai diterpa badai pemutusan hubungan kerja (PHK) beberapa waktu lalu. Faisol mengatakan beberapa investor telah masuk dan memberikan harapan bagi sektor TPT. "(Sektor TPT) sedang menggeliat. Karena ada investasi baru masuk. Sudah ada yang groundbreaking. Itu tandanya ada sesuatu yang menggembirakan," ucap Faisol pada Forum 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Metro TV di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Pada kegiatan tersebut, Faisol menyebut selama kuartal-II 2025 angka kontribusi industri pengolahan nonmigas manufaktur mencapai 16,92% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini menunjukan peningkatan 16.72% dari tahun ke tahun (YoY). Dengan kontribusi tersebut, penyerapan tenaga kerjanya berada pada angka 13,5% atau 19 juta pekerja. Dengan demikian, ke depan Faisol optimis pergerakan sektor TPT akan bertumbuh positif pada tahun kedua pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Terutama melihat situasi perekonomian global yang menurutnya semakin pulih.
"Sekarang minat investasinya tinggi. Lalu kemudian suasana ekonomi global juga pelan-pelan mereda dari ekonomi-ekonomi panjang dan mulai ada keseriusan untuk membangun ekosistem rantai pasok. Itu sudah menandakan bahwa harapan di tahun kedua semakin besar. Sekarang kalau dibilang semakin baik, menurut saya dengan kondisi seperti kemarin. Kalau kita melihat per sektor, sektor tekstil mulai segar," tukas Faisol.
Sebagai informasi, pada Juli 2025 Faisol mengunjungi Brebes untuk memberikan sambutan pada peletakan batu pertama PT Xianhai Knitting Indonesia. Pada kegiatan tersebut, Faisol menyebut investasi produk TPT Perusahaan di Brebes mencapai US$ 40 juta atau Rp 649 miliar dan menyerap tenaga kerja hingga 8.000 orang.