Ekpor tekstil dan garmen India tetap kuat ditengah perubahan global, kerjasama dagang dengan Inggris dan Uni Eropa juga menawarkan tambahan peluang untuk bertumbuh. Untuk itu industri pertekstilan India ditargetkan mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2024, yang didukung oleh naiknya permintaan di pasar ekspor, belanja konsumen yang tinggi di sektor-sektor kunci, dan kondisi geopolitik yang mendukung.
Namun untuk pasar dalam negeri belum terlalu menjanjikan karena masih banyaknya stok dari produksi tahun lalu, tetapi pemulihan untuk pasar ekspor sangat menjanjikan. Pasar dalam negeri diperkirakan mulai mengalami peningkatan di paruh kedua tahun 2025. Peningkatan ekspor pada pakaian jadi dipengaruhi oleh penambahan stok oleh peritel negara-negara Barat, permintaan yang meningkat untuk koleksi musim semi dan gugur, dan peningkatan penjualan di retail secara umum. Penurunan suku bungan di Amerika juga akan mendongkrap permintaan akan prdouk tekstil dan garmen.
Ekspor pakain jadi India juga diuntungkan oleh harga kapas yang stabil dan persedian yang cukup sehingga memperkuat daya saing dari segi harga di pasar global. Krisis yang saat ini terjadi di Bangladesh sebagai salah satu pemai besar untuk garmen di pasar dunia sementara juga menguntungkan eksportir India, tetapi ini hanya sifatnya sementara karena perbedaan produk dan perjanjian kerjasama perdagangan bebas antara Bangladesh dan Uni Eropa. Untuk jangka menengah dan jangka panjang akan berdampak baik karena buyer terus memperluas rantai pasok tidak hanya tergantung pada China dan Bangladesh, apalagi Bangladesh menghadapi tangangan berupa kenaikan upah dan berakhirnya status negara yang kurang berkembang sampai dengan tahun 2029.
Tekstil rumahan juga akan terus mengalami pertumbuhan yang dipicu oleh peningkatan belanja konsumen di Amerika dengan perkiraan sekitar 60% dari ekspor tekstil rumahan dari India. Pangsa pasar India di Amerika terus mengalami peningkatan. Daya saing komparatif India untuk bahan baku dan meningkatnya kapasitas dalam negeri dapat mempertahankan dominasinya di pasar tekstil rumahan Amerika.
While the industry is on a positive trajectory, it faces near-term challenges such as logistical disruptions due to the Red Sea crisis and uncompetitive domestic cotton prices. Moreover, as sustainability becomes a major theme in Western markets, Indian textile companies will need to invest in compliance with these evolving norms to remain competitive.Meskipun industri ini berada dalam tren positif, industri ini menghadapi tantangan jangka pendek seperti gangguan logistik akibat krisis Laut Merah dan harga kapas dalam negeri yang tidak kompetitif. Selain itu, karena keberlanjutan menjadi tema utama di pasar Barat, perusahaan tekstil India perlu berinvestasi sesuai dengan norma-norma yang terus berkembang agar tetap kompetitif.