TEKSTIL RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN, BUKAN LAGI PILIHAN TETAPI KEHARUSAN

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Ibu July Emmylia, S.E MM mengatakan industri tekstil ramah lingkungan dan berkelanjutan saat ini bukan lagi pilihan tetapi sudah menjadi keharusan seiring dengan terus meningkatnya permintaan pasar global terhadap produk tekstil ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurutnya meingkatnya kesadaran konsumen khsusnya di pasar ekspor terhadap produk tekstil ramah lingkungan menjadi peluang eksportir Indonesia khususnya di provisnsi Jawa Tengah untuk meningkatkan ekspor garmen ke manaca negara. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada acara seminar API Jakarta-Digestex bersama centricSoftware di Hotel Ciputra Semarang belum lama ini.

Dalam seminar yang bertema "Solusi Efisiensi Produksi, Pemasaran dan Transformasi Green Industry Untuk Tingkatkan Ekpor Garmen", Ibu July Emmylia sangat mengapreasisi respon API Jakarta dalam memenuhi permintaan perusahaan dalam upaya membantu permasalahan perusahaan akibat penurunanya permintaan dari pasar Amerika sebagai dampak dari tambahan tarif resprokal yang dikenanakkan terhadap produk Indonesia yang masuk ke Amerika termasuk Garmen. Pelaku usaha menyampaikan meskipun ada penurunan tarif resiprocal dari 32% menjadi 19% namun tambahan tarif ini dianggap masih terlalu tinggi, karena pihak buyer tidak mau menanggung sendiri tetapi dibebankan juga ke perusahaan. Akibatnya kontrak untuk tahun 2026 mengalami pengurangan.

Seminar ini dihadiri lebih dari 30 perwakilan perusahaan garmen yang berorientasi ekspor di Jawa Tengah seperti antara lain PT. Apparel one, PT, Batang Apparel Indonesia, PT. Victory Apparel Semarang, PT. Sumber Bintang Rejeki, PT. Golden Flower, PT. SAE Apparel Industriies, PT. Samwon Busana Indonesia, PT. Ungaran Sari Garment dll.