×

Masuk

Belum Terdaftar? Daftar

×

Daftar

Sudah Terdaftar?
>

Permintaan TPT Pasar Dalam Negeri Mulai Naik

Jakarta, Mei 7, 2021


...
Pabrik Garmen

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan permintaan pakaian jadi mulai mengalami peningkatan di dalam negeri seiring dengan permintaan pasar domestik yang juga naik. “Berdasarkan info yang masuk ke saya, permintaan pakaian jadi secara nasional naik secara signifikan. Ini karena momen Lebaran dan rencana akan dibukanya kembali perkantoran dan sekolah secara normal. Tentu saja ini potensi dan peluang bagus yang harus dimanfaatkan para produsen,” kata LaNyalla belum lama ini.

Menurutnya, salah satu produsen yang kebanjiran order adalah PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL). Emiten penyedia kain, seragam, dan fashion itu tengah mengalami kenaikan permintaan dan pemesanan seragam untuk berbagai institusi pemerintahan maupun swasta, seperti bank, rumah sakit, dan maskapai penerbangan.

Sekretaris Perusahaan BELL R Nurwulan Kusumawati mengatakan, peningkatan permintaan dan pemesanan seragam berkat kepercayaan pelanggan terhadap produk-produk BELL. “Kami bersyukur di tengah pandemi ini masih memiliki kepercayaan pelanggan dengan masuknya pesanan seragam yang sejalan dengan salah satu upaya BELL untuk terus memperkuat pasar domestik,” kata Nurwulan belum lama ini.

Menurut Nurwulan, pasar seragam di domestik masih sangat luas di berbagai institusi, baik pemerintah maupun swasta. Oleh karena itu, BELL akan meningkatkan kualitas dan memperluas pangsa pasar domestik dengan terus melakukan inovasi dan melihat berbagai peluang yang ada. Produk yang dipasarkan dengan merek JOBB ini diproduksi dari Kain Sehat yang dibuat oleh BELL dan telah dipasarkan melalui berbagai toko retail dan secara online.

AA LaNyalla meminta produsen lainnya mengikuti langkah BELL dalam menyediakan kebutuhan kain berkualitas baik sehingga pasar nasional mampu bersaing dengan serbuan kain impor. “Semoga dibukanya kembali sekolah dan institusi memicu potensi pergerakan roda ekonomi dan sekaligus akan menggerakkan sektor lainnya. Ini pertumbuhan yang positif dan diharapkan produk-produk lokal akan mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional,” ujar LaNyalla.

Dirinya juga mengingatkan meski permintaan lokal naik, pasar ekspor tetap digenjot dalam rangka mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu pemerintah perlu terus menciptakan iklim investasi yang kondusif meskipun masih kondisi pandemi termasuk memberikan kemudahan dalam perizinan usaha. “Pemerintah harus ambil langkah strategis dalam industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ini. Misalnya mendorong perluasan akses pasar, restrukturisasi mesin dan peralatan. Juga ketersediaan bahan baku dan pasokan energi,” katanya.

LaNyalla juga mengingatkan supaya pemerintah segera menyelesaikan aturan perlindungan (safeguard) untuk proteksi industri nasional dari serbuan produk tekstil impor. “Produk tekstil yang berasal dari luar negeri harus dikenakan bea masuk tinggi,” katanya.

Elis Masito dari Kementerian Perindustrian menyampaiakna bahwa pihkanya telah mengusulkan tarif safeguard bervariasi pada produk garmen mulai tarif Rp19.800 untuk hijab hingga Rp79 ribu outer seperti jaket.

Kembali